Pengembangan Soal Asesmen Kompetensi Minimum Literasi Membaca Level 5 Menggunakan Aplikasi Liveworksheets di UPT SMA Negeri 8 Kabupaten Ogan Ilir

Penulis: Aldy Firanata


Pendidikan adalah suatu upaya untuk pengembangan dan pembangunan kualitas manusia dari segi sempurna, menyenangkan, menarik, dan komprehensif Iman, et al (2021). Transformasi pendidikan saat ini mengarah kepada pergeseran sistem pendidikan yang sebelumnya konvesional ke pendidikan yang lebih terbuka atau digitalisasi pendidikan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi di masa kini, mengharuskan untuk mampu membuat manusia berpikir secara kritis, sistematis, logis, kreatif, serta dapat bersosialisasi dengan baik Abidin (2020). Keberhasilan pelaksanaan dari pendidikan dapat diketahui dengan instrumen pengukur. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003) mengatakan bahwa sistem pendidikan nasional harus dapat menjamin pemerataan dari kesempatan pendidikan, peningkatan dari mutu dan relevansi, serta efisiensi manjemen pendidikan. Kenyataan yang terjadi pendidikan di Indonesia masih tertinggal dari negara-negara lainnya Sari & Sayekti (2022).

Indonesia adalah negara terbawah yaitu peringkat ke 62 untuk literasi membaca dari 70 negara yang berpartisipasi. Hal ini berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan Program for International Student Assesment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) yang diselenggarakan pada tahun 2021 Kemendagri (2021). Literasi sendiri merupakan kedalaman pengetahuan pada suatu objek pengetahuan. Mengatasi hal tersebut melalui progam “Merdeka Belajar” penilaian sekolah menggunakan Ujian Nasional (UN) digantikan dengan Asesmen Kompetensi Minimun (AKM), melalui ini peserta didik dapat dituntut pengetahuannya terutama pada literasi dan numerisasi Kemendikbud (2020). Tidak hanya sekedar konten tapi lebih mendalam dari hal tersebut. Seperti dengan kognitif dan konteks yang ada pada soal AKM.

AKM yang dikeluarkan Kemendikbud merupakan bagian dari Asesmen Nasional (AN). AKM dibuat oleh pemerintah untuk membekali peserta didik menghadapi abad 21 dengan memiliki empat kompetensi yakni critical thinking and problem solving, creativity, communication. dan collaboration Andiani, et al (2020). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yaitu Nadiem Makarim mengelurkan program "Merdeka Belajar". Kebijakannya terdiri dari 1) penghapusan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN); 2) perubahan penilaian sekolah yang sebelumnya menggunakan UN digantikan dengan AKM; 3) Perubahan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat hanya satu lembar; serta 4) Peraturan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi Aisah, et al (2021). Perubahan ini dilakukan untuk meningkat mutu pendidikan yang ada di Indonesia, karena memang negara ini jauh tertinggal dari negara perihal pendidikannya.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan soal-soal AKM sesuai dengan konten, konteks, dan kognisi. AKM literasi juga dibagi menjadi dua yaitu yang pertama teks informasi dan kedua yaitu teks fiksi. Terdapat pula level di soal AKM yaitu levelnya terdiri dari level 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 Pusat Asesmen dan Pembelajaran (2020). Penelitian ini menfokuskan pada AKM literasi membaca level 5 yang bisa digunakan di SMP/Sederajat kelas IX dan SMA/Sederajat kelas X, pada penelitian ini lebih difokuskan ke kelas X UPT SMA Negeri 8 Kabupaten Ogan Ilir. Bentuk soal-soal yang ada juga beragam seperti soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, esai, isian singkat, dan menjodohkan.

Kesiapan peserta didik yang harus dilakukan menghadapi asesmen nasional yang akan diadakan perdana tahun ini perlu diketahui. Kesiapan adalah faktor yang harus dimiliki seseorang ketika melakukan suatu hal seperti kegiatan atau aktivitas. Kesiapan yang matang akan berpengaruh pada hasil yang didapatkan dapat melakukan aktivitas. Menurut dari Slamet (2010) kesiapan merupakan keseluruhan atau semua kondisi individu yang dapat membuat siap untuk memberikan jawaban dan respon di dalam cara tertentu serta situasi tertentu.

AKM literasi membaca peneliti belum menemukan penelitian yang mengujikan soal tersebut dengan validitas dan realibiltas serta pengujian analisis butir soal yakni uji daya pembeda dan uji tingkat kesukaran. Evaluasi dengan serangkain pengujian ini merupakan suatu hal yang baru diteliti. Penelitian ini akan meningkatkan mutu soal sebelum diterbitkan secara lebih luas karena soal diuji dengan serangkain pengujian yang membuat soal AKM literasi membaca ini meningkat kualitasnya. Tolak ukur pembelajaran atau tercapainya indikator pembelajaran dapat lebih baik saat dilangsungkan ketika soal diujikan terlebih dahulu Astuti, et al (2012).


Pada penelitian ini berlokasikan di UPT SMA Negeri 8 Kabupaten Ogan Ilir. Peneliti melihat ada kesenjangan disebabkan belum diterapkannya soal-soal bertipe AKM di sana. Walau begitu perangkat pembelajaran yang ada sebenarnya sudah mendukung baik secara tradisional maupun secara lebih modern. Penelitian ini menjadi yang pertama di sekolah tersebut dan sebagai upaya untuk memberikan informasi yang baik ke peserta didik dan pendidik mengenai AKM. Sebab belum adanya sosialisasi atau pelatihan untuk guru dan peserta didik di sekolah tersebut.

Pengembangan pada abad 21 atau dengan kehadiran industri 5.0 menginginkan menciptakan kemajuan pada sektor teknologi digital, pada penelitian ini dikhususkan di dunia pendidikan. Melalui aplikasi berbasis website bernama Liveworksheets bertujuan untuk menghadirkan penyegaran yang mengasikkan pada saat menjawab soal-soal AKM Literasi dan interaksi yang interaktif Khikmiyah (2021). Memiliki fitur yang memudahkan pendidik untuk membuat soal dan peserta didik ketika menjawab. Maka dipilihlah aplikasi ini pada penelitian “Pengembangan Soal Asesmen Kompetensi Minimum Literasi Membaca Level 5 Menggunakan Aplikasi Liveworksheets di UPT SMA Negeri 8 Kabupaten Ogan Ilir”.

Liveworksheets adalah sebuah aplikasi yang didalamnya dapat kita sisipkan materi berupa kalimat, gambar, mp3/voice, video, serta lambang/simbol lainnya yang menambah keunikan dan keberagaman LKPD yang kita buat Afifah & Putri (2021) dan Widyaningrum, et al (2020). Keuntungan lainnya adalah fleksibel waktu dan jarak, praktis, cakupan luas (bisa mencakup daerah luas), efisien, dokumentasi yang dapat diakses dengan mudah, belajar secara privat, dan up to date Rigianti (2020). Aplikasi ini sangat menguntungkan untuk dipakai karena dengan secara gratis sudah banyak fitur yang bisa dipakai. Apabila meningkatkan menjadi premium maka akan lebih banyak lagi fitur yang dapat diakses.


Aplikasi ini dapat menarik perhatian peserta didik dikarenakan memiliki fitur yang menarik seperti drag and drop, menjodohkan, isian singkat, esai, pilihan ganda kompleks, dan pilihan ganda sehingga peserta didik terpacu saat menjawab pertanyaan tersebut. Hasil belajar peserta didik dapat meningkat karena materi yang ada mudah dipahami, peserta didik juga merasa percaya diri dan antusias saat menggunakan media Liveworksheets Arisandi (2019). Maka dapat meningkatkan mutu pendidikan serta menumbuhkan dan mengembangkan motivasi belajar dari peserta didik. Bagi guru juga dapat meningkatkan keterampilan mengajar mereka menjadi lebih interaktif.

Bagi peneliti penelitian ini merupakan penelitian yang baik dilakukan. Keterbaruan yang ada membuat penelitian ini menjadikan yang menarik dikaji dan dikembangkan. Penelitian ini akan bermanfaat bagi peserta didik dengan pengalaman mereka mengerjakan soal-soal AKM mereka menjadi mempunyai kesiapan yang positif menghadapi soal-soal AKM Siskawati, et al (2022).


Bagi yang berminat membaca lebih detal dapat membaca melalui tautan di bawah ini:



Terima kasih telah membaca. Salam Literasi!

Comments