Percakapan Malam

Aldy Firanata


Malam ini..

Menjelang petang 


Kulihat awan membentuk serupa wajah indahmu

Dia mengangkasa di antara ribuan bintang


Lalu..

Lewatan yang ada

Membawa derai angin menghantarkan namamu

Pada seisi alam yang menuju sasarannya 


Dan bulan sabit mulai melengkungkan senyuman serupamu

Ketika waktu yang mulai terpaku

Membawa detak pada detik yang mulai di jamu


*


Dan itu terjadi pada langit dan bumi yang sama kita pijaki


*


Malam dan siang pun tak banyak bicara perihal itu, hanya saja doa-doa yang ia panjatkan ibarat seperti angin, dia mempunyai arah sasarannya.


*


Dia memilih pada jalan yang terbaik, bukan berati tidak ada rintangan, tapi dia menghindari dari asap atau polusi yang ada.


*


Pada gambaran terakhir dari doa-doa yang di langitkan. Tercatatkan nama yang terpatih di aksara Lauhul Mahfudz.


*


Dia tidak mengisyaratkan seseorang menjadikannya abu sematang wayang, tapi dia mengusahakan kayu agar tidak menjadi abu yang terluput menutupi jemu.


*


Nanti aku larutkan sajalah bahasaku di antara molekul-molekul atau diserpihan-serpihan pikaranmu


Indralaya Utara, 4 November 2022


Comments