Oleh Aldy Firanata
Teruntuk jalan yang kutenangkan
Pada sejenak pertemuan
Yang akan bakal kekal
Mengisi tulang-tulang kering
Hingga putihnya rambut tuamu
Aku asingkan musim berlalu
Untuk musim yang tersandung syahdu
Mengucapkan bait-bait sabda kata
Yang terawat di palung terdalam
Tertinggalnya di kenangan
Sehelai roti dan manisnya segelas susu
Lebih manis lagi ketika embun tertinggal!
Tertinggal pada sela-sela sepatumu
Atau terduduk manis di kelopak matamu
Hingga membasahkan jiwa sealam raya
Namun kini terawat sudah waktu yang dibangun
Dengan tanpa gagu yang membuat ragu
Dan rayu yang membuai sayu
Tidak tergupuh-gupuh hingga sendu
Karena tak terdapat rak yang tersisa untuk ruang itu
Karena ini buah permadani
Di peti khayal yang paling inti
Terus mengarus hingga lagi dan lagi
Indralaya Utara, 17 Januari 2001
Keren, kak 🌟
BalasHapus