Debu Layo di Kampus Biru

Karya Aldy Firanata



Ayam berkokok dengan nyaring dan burung-burung bernanyi dengan merdu mengeluarkan cicitannya. Dengan diiringi mentari pagi yang muncul menerangi pagiku. Aku bergegas berangkat menuju kampus. Mandi lalu memakai baju kemudia sarapan tak lupa pula aku memanaskan motor yang akan kukendarai menuju kampus. Sebelum berangkat kuberpamitan dengan kedua orang tua sambil meminta restu dan doanya.

Di jalani ini kumenuju kampus biru, lebih tepatnya dinamakan dengan Jalan Lintas Tengah Sumatera. Aku mengendarai motorku, dengan diiringi bisingnya dan polusi yang ada seperti dari asap kendaraan dan debu-debu yang berterbangan.

Di depan gerbang ini menjadi saksi bisu langkah kaki menuju kampus biru, yaitu adalah gerbang Universitas Sriwijaya yang dominan dengan warna agak kekuning-kuningan dan tulisan berwarna kuning. Menuju kampus biru dengan butiran-butiran debu yang melekat aku terus melangkah. 

Setelah sampaiku di kampus biru, Ku pun berkumpul dengan teman-teman di lobi lantai satu untuk akan berkeliling ke seluruh penjuru FKIP bersama Bu Izzah. Guna menyelesaikan tugas menulis faktual mengenai deskripsi FKIP. Kami melangkah keluar satu persatu.

Memandangi birunya langit dan kampusku. Melihat seisi gedung yang tinggi-tinggi dengan pemandangan yang agak kurang elok. Karena beberapa tempat yang kulihat ada yang rusak seperti keramik-keramik di dinding kampus yang terlepas dan berdebu. Dengan jalan-jalan yang disemen agak kotor berdebu. Kami terus berjalan melihat kesana-kesini.

Tertujulah kami yaitu landmark FKIP yang begitu indah dengan pohon-pohon yang ada dan rumput yang dipotong rapi. Setelah melewati itu kamipun berpapasan dengan kantin FKIP dimana banyak orang-orang yang makan atau hanya sekedar duduk-duduk saja menunggu jam masuk kuliah. Didalam kantin banyak terdapat sejenis makanan, minuman dan tempat untuk print tugas-tugas.

Lanjut kami melewati sebuah gedung tua yang dulu sempat dipakai untuk kuliah namun sekarang sudah jarang dipakai karena sudah ada gedung baru yaitu Gedung D. Di Gedung C ini memang seperti tak terawat banyak sekali debu-debu dan kotoran-kotoran disudut-sudutnya. Namun gedung itu masih terlihat kokoh untuk sesekali digunakan. Sebaiknya agar kedepan gedung itu bisa diperbarui agar lebih terlihat bagus.

Langkah dami langkah sudah kami lewati kamipun berhenti melangkah dan melihat-lihat di sekeliling Musholla FKIP, bangunan yang diperkirakan sudah cukup berumur. Lalu pengelolaannya yang belum memadahi. Seperti cat pada dinding yang mulai kusam juga bangunan yang sedikitnya berdebu. Toilet yang kadang airnya tidak ada serta kerang-kerang air yang suka mampet. Ambal-ambal yang seadanya yang seperti tidak ada dana untuk membelinya. Mengakibatkan akupun menduga-duga entah lari kemana uang itu.

Kamipun melanjutkan perjalanan menyusuri koridor-koridor di Laboratorium masing-masing Prodi, terlihat kumel dan berdebu dan besi-besi penutup pintunya sedikit berkarat. Lalu lantai-lantainya yang belum dibersihkan, juga terdapat alat-alat yang tidak digunakan ditaruh saja di sebelah lab tanpa disusun atau ditaruh tempat yang lebih layak. Merusak pemandangan, kiranya agar bisa diperbaiki lagi.

Ini dia sebuah bangunan yang terletak sedikit agak jauh dari FKIP yaitu Dekanat FKIP. Tempat dimana para petinggi-petinggi FKIP ditempatkan, terlihat besar dan agak kurang nyaman dipandang. Dimana tempatnya kurang terawat dindingnya yang berdebu, lalu lantai-lantainya yang kusam. Besi-besi sanggahan untuk berpegangan ditangga yang berkarat lalu plafon-plafonnya yang banyak ditumbuhi serawang-serawang laba-laba, membuatnya terlihat tak terawat.

Melangkah sedikit menjauhi gedung dekanat yaitu ada sebuah gedung yang berguna untuk wadah atau ajang kreativitas mahasiswa FKIP. Di situ biasanya digunakan untuk acara himpunan, FKIP, acara perlombaan dan acara-acara dari berbagai organisasi yang ada. Ya, namanya adalah Gedung Serba Guna atau sering disebut GSG. Tempat yang boleh dikatakan cukup agak memperhatinkan karena secara bentuk terlihat tidak sedap dipandang mata. Apalagi atapnya yang baru saja roboh, untung saja pihak situ sigap untuk membenahinya. Adapula tempatnya yang kurang terawat dan kotor berdebu, terkadang juga terdapat kotoran dilangit-langit plafonnya. Mungkin saja jika ada acara baru hendak dibersihkan.

Lalu setelah mengamati GSG kamipun berada di lapangan basket, voli juga DPR atau yang diartikan depan pohon rindang. Di situ kami melihat bahwa keranjang basket yang sudah hampir patah dan tidak diganti, lalu rumput-rumput tumbuh subur. Di lapangan voly juga hampir bagus tapi sedikit rumput dibagian semen-semennya. Sedangkan di DPR-nya bisa dibilang lebih buruk karena genangan-genangan air muncul ketika hujan lalu membakar atau membuang sampah sembarangan. 

Setelah itu kami melewati depan sekret-sekret yang di situ terdapat Sekret BEM FKIP, MAPALA WARIS, DPM FKIP, dan berbagai jenis sekret lain seperti himpunan dan organisasi atau yang lain sebagainya. Tempat yang terlihat rapi dan bisa dibilang lumayan bagus. Mungkin itu karena setiap hari orang berkumpul di situ membahas sesuatu.

Setelah berkeliling dan berpanas ria kamipun kembali gedung tercinta yaitu Gedung D. Di dalamnya kami melihat kiri kanan dari lantai bawah hingga keatas. Mungkin, itu adalah sebuah gedung yang bisa dibilang nyaman untuk ditempati mahasiswa belajar. Berbagai fasilitas seperti Wi-Fi, AC, Proyektor dan media papan tulis serta kursi sudah tersedia dengan lengkap. Namun, ada juga yang perlu diperbaiki misalnya saja di Ruangan 3.2 yang plafonnya bolong, serta dindingnya yang kadang kotor oleh rembesan hujan.

Mungkin itulah kiranya sedikit pendapat mengenai gedung-gedung yang ada di FKIP. Selebihnya semoga kedepannya yang buruk bisa diperbaiki. Agar bisa terciptanya fakultas yang lebih unggul dan disegani oleh fakultas lain. Pesan saya semoga FKIP dapat berbenah lebih baik lagi kedepannya.

Comments