Hujan untuk Bahagia


Tulisan ku hari ini, 17 Desember 2019

Karya Aldy Firanata


Hari ini kabar hujan mulai mendung, dia membasahi seluruh tempat ini. Kabar ada berita buruk yang akan ia sampai kan, masalah demi masalah mulai ia rasakan. Bingung, katanya ketika kucoba bertanya kepadanya.

Bagaimana cara agar ku dapat mengatasi masalah yang begitu rumit ini. Mungkin pelangi kan menjawabnya kepada hujan.

Ada apa hujan kau begitu tampak murung, biasanya kan selalu ceria melihat membasahi kehidupan dimuka bumi ini. Begini pelangi, aku ingin membasahi bumi ini, namun ada yang tak suka aku. Kok bisa begitu hujan, kenapa ?
Ia pelangi nampaknya ia hanya ingin langit ini cerah saja, agar dia bisa beraktivitas dikebunnya. Oh begitu ternyata, hujan coba saja kau tidak beri hujan selama sebulan bagaimana ia akan menyesalinya.

Apakah cara itu akan berhasil pelangi. Coba saja mungkin itu akan bisa mengubah pandangannya terhadap mu. Ok baiklah pelangi aku akan mencobanya.

Satu bulan kemudian....

Dan dipagi yang cerah Pak Tani sambil bersedih hati, merenung sambil menangis, berkata kemanakah hujan yang dulu datang membasahi dedaunan diladang pertanian ku ini. Lihat sekarang tumbuh - tumbuhan ku kini kering gersang, mati semua. Oh hujan tolong lah kembali, menghujani tumbuhan - tumbuhan ku ini. Aku menyesal sering memandang mu tak berguna dulu. Ternyata engkau sangat berati bagiku.

Disuatu sisi lain..

Kiranya Pak Petani sudah sadar dengan kesalahannya, baiklah Pak Petani aku akan kembali menghujani ladang - ladang mu itu.
Terima kasih hujan, engkau telah kembali. Aku berjanji tak akan menghina mu lagi. Iya, Pak Tani saya sudah memaafkan mu.. tapi ingat jangan engkau bersikap sepele terhadap yang kiranya engkau kira itu tak berguna. Ternyata itu sangat berguna, bukan begitu kah Pak Tani. Iya hujan, aku akan selalu mengingat kata-kata mu.

Pak Petani pun pulang dengan senyum simpul dipipinya, sembari melihat pelangi yang indah setelah hujan.

Comments

Post a Comment

Like, comment, and share. Terimakasih 🙂🙂🙂